Rabu, 13 Mei 2009

Panduan Memilih Nyanyian Liturgi

BEBERAPA PRINSIP
DALAM PEMILIHAN
NYANYIAN LITURGI
A. Nyanyian liturgi melayani seluruh umat beriman. Kriteria pilihan lagu bukan terletak pada apa yang kita sukai, tetapi apa yang bisa menjawab harapan dan kebutuhan umat agar perayaan liturgi sungguh menjadi perayaan bersama. Yang harus dihindari adalah pemilihan lagu yang hanya berdasarkan selera pribadi atau kelompok (paduan suara), dan melupakan kepentingan liturgi seluruh umat.

B. Nyanyian liturgi bisa melibatkan partisipasi umat. Nyanyian liturgi harus memberi kesempatan umat untuk berpartisipasi di dalamnya. Sangat disarankan pilihan lagu dari buku yang ada di umat, atau apabila lagu di luar buku nyanyian umat, hendaknya lagu digandakan dan dilatihkan dahulu sebelum misa. Nyanyian yang seharusnya umat ikut berpartisipasi : Refr Mazmur, Bait P. Injil, Kudus, aklamasi anamnese, Bapa Kami. Untuk Nyanyian Pembukaan, Kyrie, Gloria/ Kemuliaan, persembahan, sebaiknya umat dapat ikut berpartisipasi. Harus dihindari semangat pamer atau ingin ‘’Show’’, ingat ini bukan konser namun Ibadat bersama.

C. Nyanyian liturgi harus mengungkapkan iman akan misteri Kristus. Apakah lagu membawa umat kepada pengalaman iman akan Kristus dan perjumpaan dengan Kristus? Isi-syair dan melodi nyanyian liturgi harus benar-benar sesuai dengan citarasa iman umat dan bukan malah mengaburkan misteri iman dengan asosiasi yang lain. ( dari sinilah Gaya lagu populer, yang banyak umat tahu, disukai umat, namun belum tentu tepat secara liturgis, karena terkadang melodi lagu itu mengasosiasikan pada melodi lagu profan (duniawi-pop) tertentu, bahkan membawa imajinasi umat kepada sesuatu yang tidak berhubungan dengan iman kepada Kristus.)

D. Nyanyian liturgi harus sesuai dengan masa dan tema liturgi. Kesesuaian isi dan melodi lagu liturgi dengan masa dan tema liturgi akan membantu umat dalam memperdalam dan memperjelas misteri iman yang sedang dirayakan. (Masa Adven, Natal, Prapaskah, Paskah, Biasa)

E. Nyanyian liturgi harus sesuai dengan hakikat masing-masing bagian. Sebuah nyanyian tertentu mungkin hanya cocok untuk nyanyian pembuka dan bukan sebagai nyanyian persiapan persembahan, demikian seterusnya. Namun demikian, ada juga nyanyian yang bersifat umum yang dapat digunakan untuk beberapa bagian perayaan liturgi.

F. Nyanyian liturgi perlu memperhatikan pertimbangan pastoral dan praktis. Dalam situasi khusus, perayaan ekaristi kadang mempertimbangkan waktu, sehingga tidak semua lagu dinyanyikan. (praktis). Pertimbangan pastoral terutama berkaitan dengan pilihan nyanyian yang paling sesuai dengan pelayanan iman seluruh umat beriman.( sungguh dapat membantu umat untuk dapat berdoa dengan baik).

LANGKAH KONKRET
PEMILIHAN
NYANYIAN LITURGI

Pedoman pokok dalam memilih
nyanyian liturgi :
Nyanyian-nyanyian dalam suatu ibadat
dipilih berdasarkan kesesuaian kata-kata nyanyian itu dengan bacaan-bacaan dalam ibadat itu. (Martasudjita;53)

 Langkah pertama: Membaca bacaan Injil, bacaan pertama dan mazmur tanggapan secara berulang dan merenungkan intinya.

 Langkah kedua: Memilih nyanyian pembuka, persiapan persembahan, madah syukur, dan nyanyian penutup yang sesuai dengan bacaan Injil, bacaan I, dan mazmur tanggapan. (ctt: nyanyian persiapan persembahan bisa diambil dari kelompok nyanyian yang bertema persembahan ; nyanyian pengiring komuni dapat dipilih dari nyanyian yang bertemakan perjamuan atau soal tubuh dan darah Kristus).

 Langkah ketiga: Kalau tidak ada nyanyian yang sesuai dengan bacaan Injil, bacaan I, dan mazmur tanggapan, maka pilihlah nyanyian yang sesuai dengan isi bacaan kedua.

 Langkah keempat: Dalam masa-masa khusus, nyanyian boleh diambil dari nyanyian umum atau biasa, asal syairnya sesuai dengan bacaan yang digunakan. Beberapa lagu di masa biasa, kadang bisa digunakan di masa adven atau prapaskah asalkan tema sesuai dengan masa tersebut.

 Langkah kelima: Mengusahakan nyanyian-nyanyian dalam satu ibadat bertangga nada sama atau sejenis. (mayor, atau minor, pelog, slendro, Gregorian. pentatonis dll),

 Langkah keenam: Kalau bukan perayaan Ekaristi / ibadat untuk mernghormati maria, nyanyian-nyanyian Maria sebaiknya tidak digunakan, karena tema nyanyian harus sesuai dengan tema misa atau bacaan hari itu. Nyanyian devosional dapat dinyanyikan pada misa khusus (perayaan devosi) dan bagian tertentu.

 Langkah ketujuh: Dalam pemilihan nyanyian untuk perayaan Ekaristi, sebaiknya diperhatikan juga antifon-antifon yang ada. (Antifon pembuka dan komuni).

 Langkah kedelapan: Membuat catatan daftar pemilihan nyanyian, dan kemudian dikomunikasikan dengan Romo yang akan memimpin Ekaristi (beberapa hari sebelumnya atau beberapa waktu sebelum misa dimulai). Apabila Romo kurang berkenan, setidaknya bisa segera diganti dengan lagu yang sesuai. (Sebisa mungkin tetap ada koordinasi dengan Romo yang akan memimpin perayaan Ekaristi).


Sumber : E. Martasudjito Pr. & J. Kristanto Pr. PANDUAN MEMILIH NYANYIAN LITURGI. Kanisius. Yogayakarta. 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar